Kurikulum 2013 Berganti Nama Kurikulum Nasional

Kurikulum 2013 atau yang biasa disebut Kurtilas atau K13 mempunyai beberapa permasalahan sehingga kurikulum tersebut tidak dapat dijalankan serentak di seluruh sekolah di Indonesia, dan beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum tersebut juga kerap dianggap sebagai percobaan penerapan kurikulum.

Ada beberapa pihak yang menyebut bahwa Kurikulum Nasional merupakan pengganti Kurikulum 2013, ada pula yang beranggapan Kurikulum 2013 hanya berganti nama menjadi Kuriulum Nasional. Kurikulum Nasional memang direncanakan akan menggantikan nama  Kurikulum 2013, namun selama Kurikulum 2013 masih dalam masa revisi, maka nama Kurikulum 2013 masih tetap dipakai.

Banyak guru-guru yang merasa bingung karena seringnya pergantian kurikulum yang terjadi. Jika banyak guru yang tidak mengerti tentang kurikulum yang diterapkan, siswa juga akan merasakan banyaknya hambatan dan kesulitan dalam memahami pembelajaran. Terlihat bahwa guru merupakan peran yang penting dalam suatu sistem kurikulum. Salah satu tujuan dibuatnya kurikulum yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan, namun hal ini tidak akan terjadi jika kurikulum terus berubah tiap tahunnya.

Banyaknya masalah yang terjadi dalam penerapan Kurikulum 2013, salah satunya adalah karena Kurikulum 2013 diterapkan langsung tanpa diuji terlebih dahulu. Banyak juga di media sosial tersebar berita yang lumayan membuat masyarakat berpikir bahwa Kurikulum 2013 akan ditarik dan kembali menggunakan Kurikulum 2006 atau yangn biasa disebut KTSP, namun hal itu tidak dibenarkan oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Oleh karena itu, sebagian besar sekolah kembali menerapkan KTSP sebagai kurikulum mereka.

Dalam masa revisi Kurikulum 2013 ini banyak yang harus diperbaiki, seperti urutan materi pembelajaran, terlalu banyaknya jumlah mata pelajaran, jam belajar, kompetensi dasar kompetensi inti, dan silabus. Menurut Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) pada tahun 2015 mereka menargetkan revisi Kurikulum 2013 akan selesai sebelum tahun ajaran 2017 dan akan terus mempersiapkan bukunya.

Selain merevisi kurikulum, guru-guru juga akan mengikuti pelatihan terkait dengan metode pembelajaran dan Kurikulum Nasional agar para guru mempunyai persiapan dan pemahaman setelah pemberlakuan Kurikulum Nasional ini. Dalam Kurikulum Nasional, guru merupakan penyedia fsilitas belajar untuk siswa, mengajak siswa untuk lebih banyak berperan dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk mencapai keberhasilan pendidikan di Indonesia, semua bagian harus berkontribusi aktif dan bekerja dengan baik. Misalkan, kurikulum buruk, sekolah-sekolah akan memberikan pembelajaran yang buruk kepada siswa. Bila kurikulum bagus, tapi guru tidak memahaminya dan tidak menggunakan metode pembelajaran yang baik, maka akan berdampak buruk juga bagi siswa. Bila kuriulum baik, guru juga mengerti dan menerapkannya dengan baik namun tidak daapat diterima baik oleh siswa, maka hasilnya akan tidak baik juga. Karena itu semua bagian harus ditingkatkan untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan.

Anies Baswedan, pada tahun 2015 menyatakan bahwa dalam perencanaanya saat itu terkait banyaknya sekolah yang kembali menerapkan KTSP, dia menargetkan bahwa pada tahun 2017 sampai 2018 akan banyak yang kembali menggunakan Kurikulum 2013, namun masih ada beberapa sekolah yang masih menggunakan penerapan KTSP atau Kurikulum 2006. Dan pada tahun 2018 sampai 2019 dia memperhitungkan bahwa Kurikulum Nasional akan tuntas, dan saat itu sudah tidak ada lagi sekolah yang menerapkan KTSP dan semuanya sudah menerapkan Kurikulum Nasional.

Kembali lagi kita membahas bahwa Kurikulum 2013 tidak berubah enjadi Kurikulum Nasional. Kurikulum ini tetap merupakan Kurikulum 2013 yang telah direvisi, dan akan diterapkan secara skala Nasional. Banyak yang telah di revisi dalam Kurikulum ini, setelah penetapan kurikulum ini, diharapkan semua pihak saling mendukung demi kelancaran kegiatan pembelajaran untuk perbaikan tingkat pendidikan di Indonesia.

Bagikan Artikel ini