860 Ribu Peserta Didik SBMPTN Memperebutkan 135.013 Kursi
5/24/2018
Tambah Komentar
Waktu pelaksanaan pendaftaran Seleksi Bersama Calon Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah ditutup. Ada 860.001 audiens yang akan memperebutkan 135.031 kursi.
Ketua Panitia SNMPTN/SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan, pada penutupan pendaftaran Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) 2018 kemarin telah ada 860.001 peserta. Dia menjelaskan, peminat terbanyak ialah untuk jurusan sosial humaniora (soshum) sebanyak 359.140 peserta, disusul sains teknologi (sainstek) sebanyak 341.209 dan campuran 159.571 peserta. Persaingan antara para lulusan sekolah menengah atas ini akan ketat. Ravik mengungkapkan, SBMPTN akan memperebutkan 135.013 kursi.
Dia menambahkan, panitia menerima pendaftar dari peserta reguler sebanyak 672.816 peserta dan calon mahasiswa beasiswa Bidikmisi 187.185 orang. Sebagian besar peserta akan mengikuti ujian berbasis cetak. Dengan pembagian sebanyak 833.820 peserta ujian tulis dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta. Akan ada 1.000 peserta yang ujian memakai Android. Ujicoba tes android ini akan dilakukan di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Jika dilihat dari data tahun lalu, jumlah pendaftar sebanyak 797.738 orang sehingga pada tahun ini bertambah sebanyak 62.262 peserta baru. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta ini menerangkan, adanya kenaikan peserta ini ada tiga penyebabnya. "Pertama adalah jumlah lulusan SMA dan sederajad tahun ini lebih besar daripada tahun 2017," katanya ketika dihubungi KORAN SINDO.
Ravik menjelaskan, alasan kedua adalah jumlah kampus negeri yang menggunakan nilai SBMPTN sebagai nilai pertimbangan seleksi jalur mandiri atau sebagai pertimbangan jalur mandiri semakin banyak. Jumlah pendaftar juga meningkat, lanjutnya, sebab peserta lulusan tahun 2016 dan 2017 meningkat untuk mengulang pada ajang SBMPTN tahun ini. Diketahui, ujian akan berlangsung mulai 8 Mei dan pengumuman pada 3 juli.
Sementara itu, 15 PTN di wilayah Indonesia bagian barat secara bersama akan membuka pendaftaran Seleksi Mandiri Masuk PTN (SMM-PTN) Indonesia Wilayah barat pada 2 Mei nanti. Jalur ini merupakan kesempatan baik bagi siswa yang tidak lolos SBMPTN untuk kembali menguji nasib di jalur mandiri. Ketua Panitia Pelaksana SMM PTN-Barat Samsul Rizal menjelaskan, ini adalah kali kedua PTN wilayah barat membuka SMM PTN. Dia menjelaskan, kuotanya 30% di PTN masing-masing. Pada tahun lalu, katanya, ada 28.750 pendaftar dan 14.400 peserta telah diterima.
"Kami membuka SMM PTN ini agar mahasiswa yang berada di wilayah barat bisa memilih PTN di mana dia ikut ujian. Misal jika dia memilih (Universitas Andalas, Unand) sebagai pilihan pertama maka dia tesnya di Unand. Baru pilihan keduanya adalah PTN lain juga di wilayah barat. Jika dia tidak lulus di pilihan pertama dia akan masuk di PTN pilihan kedua," katanya.
Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini menjelaskan, masa pendaftaran dibuka hingga 10 Juli sehingga masih ada waktu bagi siswa yang tidak lulus SBMPTN untuk mendaftar di SMM PTN. Kata dia, sinergi 15 PTN di SMM PTN ini adalah untuk meningkatkan kualitas ujian dan juga calon mahasiswa yang didapat. Hal ini bisa terjadi, katanya, meski ini adalah ujian mandiri di masing-masing PTN namun standar soalnya disamakan dengan SBMPTN. Sehingga PTN-PTN baru pun nantinya akan menerima mahasiswa dengan standar yang sama dengan PTN yang sudah mapan.
Lalu tidak hanya dari kualitas soalnya, katanya, panitia SMM PTN juga menerapkan standar pengawasan yang sama dengan SBMPTN sehingga tidak akan ada joki atau bentuk pelanggaran lain yang akan lolos dari pengawasan saat ujian. Selain itu alat ukur penilaian juga akan mengikuti standar SBMPTN yang baru yakni dengan nilai 4 untuk jawaban benar, minus satu untuk salah dan nol untuk jawaban kosong.
Selain itu meski ini adalah jalur mandiri namun uang kuliah yang akan dibebankan kepada mahasiswa, katanya, sama dengan SNMPTN dan SBMPTN yakni tetap mengacu pada Uang Kuliah Tunggal (UKT). Bedanya adalah ada ketentuan sumbangan pengembangan institusi yang dibayar jika peserta itu lulus seleksi. “Kita uang kuliahnya sama dengan UKT. Calon mahasiswa bisa memilih berapa biaya UKT yang dia mampu ketika dia memilih program studi,” katanya.
Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Muhammad Yusuf menjelaskan, bagi UBB yang baru mendapat status PTN pada 2010 ada beberapa keuntungan dengan masuk di SMM PTN. Pertama, dengan bergabung maka nama UBB yang relatif masih baru dan mungkin kurang terdengar karena berada di kepulauan bisa diperkenalkan kepada calon mahasiswa di seluruh Indonesia. Kedua adalah masalah soal ujian. Kata dia, sebagai PTN baru mereka sulit membuat soal sehingga dengan standar soal yang sama di SMMPTN dia akan menerima mahasiswa dengan kualitas yang sama layaknya SBMPTN.
Sebanyak 15 PTN yang tergabung daam SMM PTN adalah Universitas Jambi, Unand, Unsyiah, Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Universitas Palangkaraya, Universitas Malikussaleh, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, UBB, Universitas Teuku Umar, Institut Teknologi Sumatera, Institut Teknologi Seni Budaya Indonesia Aceh, Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Universitas Samudera. Biaya pendaftaran Rp300.000 untuk soshum, Rp400.000 untuk campuran atau soshum/sainstek yang ada uji keterampilannya. Ujian akan dimulai pada 17 Juli. Sumber Berita nasional.sindonews.com
Belum ada Komentar untuk "860 Ribu Peserta Didik SBMPTN Memperebutkan 135.013 Kursi"
Posting Komentar
Berikanlah Komentar Buat Kami yang Terbaik, Jangan Lupa Bantu Kami Sher Artikel Artikel yang ada di kurikulumpendidikan.net
Terimakasih, Sukses Buat Bapak Ibu Guruku Tercinta