5 Fakta Mirisnya Pendidikan di Indonesia yang Perlu Dibenahi
5/21/2018
Tambah Komentar
Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam
mendukung kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan yang baik, maka
sumber daya manusia yang dimiliki juga benar-benar mampu menjadikan negara
lebih maju lagi, baik itu dari segi ekonomi, pembangunan, budaya, dan lain
sebagainya. Namun, di negara tercinta ini, masih banyak sisi pendidikan yang
belum mendukung untuk terciptanya sumber daya manusia berkualitas. Di bawah ini
merupakan pemaparan tentang fakta mirisnyapendidikan di Indonesia yang harus dibenahi.
5 Fakta Mirisnya Pendidikan di Indonesia yang Perlu Dibenahi
Kualitas Pendidikan Rendah
Kualitas pendidikan yang ada di Indonesia masih
tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya tenaga pendidik,
khususnya untuk sekolah negeri yang ada di pelosok. Untuk satu sekolah dasar
saja yang seharusnya membutuhkan sembilan orang guru, biasanya hanya memiliki
lima atau enam guru. Bahkan ada sekolah negeri di pelosok yang hanya memiliki
satu orang guru. Tentu saja hal ini menyebabkan pembelajaran tidak bisa
berlangsung secara optimal.
Kurikulum Tidak Sesuai dengan Siswa Indonesia
Selain kualitas pendidikan yang rendah, fakta mirisnya pendidikan di Indonesia yang
selanjutnya adalah kurikulum yang tidak sesuai dengan siswa Indonesia. Pada
dasarnya setiap manusia diciptakan dengan kemampuan yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Namun, untuk di Indonesia sendiri, semua siswa harus
memiliki kemampuan yang sama. Hal ini dilihat dari kurikulum yang digunakan,
bahwa semua siswa harus menguasai pelajaran eksak.
Padahal dari pelajaran eksak tadi yang bisa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari kelak sangatlah minim. Terlebih lagi banyak siswa
yang memiliki skill di bidang lain seperti olahraga, musik, seni, dan
sebagainya. Namun skill yang dimiliki tersebut belum dibina dengan baik,
sehingga tidak berkembang.
Biaya Pendidikan Mahal
Fakta mirisnya pendidikan di Indonesia yang berikutnya adalah mahalnya biaya pendidikan.
Biasanya siswa yang menempuh pendidikan di sekolah negeri digratiskan oleh
pemerintah. Namun, banyak siswa yang berhenti sekolah karena tidak punya biaya
untuk membeli alat tulis dan seragam sekolah. Jarak rumah dan sekolah yang jauh
juga menjadi faktor banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk transportasi.
Bagi kalangan yang kurang mampu hal ini tentu sangat memberatkan.
Berbeda dengan di sekolah tingkat bawah, untuk di
sekolah tingkat atas seperti universitas justru masalah biaya ada pada SPP yang
mahal. Walaupun di sekolah negeri tetap saja biaya yang harus dikeluarkan mahal
dan memberatkan. Selain itu, biaya hidup yang harus dikeluarkan selama menempuh
pendidikan juga mahal. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang berhenti dari
bangku kuliah.
Standar Nilai
Rata-rata standar nilai yang digunakan di Indonesia
adalah tujuh. Jika ada siswa yang mendapat nilai kurang dari tujuh kemungkinan
tidak naik kelas. Nilai yang dimaksud tersebut bukan nilai pelajaran moral, namun
nilai mata pelajaran umum. Hal ini menjadikan tolak ukur siswa yang pintar
hanya dilihat dari kemampuan yang dimilikinya. Jika siswa tersebut mahir
pelajaran matematika berarti siswa tersebut merupakan siswa yang pintar. Hal
ini menyebabkan setelah lulus para siswa akan memperlihatkan perilaku aslinya
di masyarakat.
Tidak Diajarkan Budaya Asli
Fakta mirisnya pendidikan di Indonesia yang berikutnya adalah tidak diajarkannya budaya asli
Indonesia. Jarang sekali sekolah yang mengajarkan budaya asli Indonesia ke anak
didiknya. Hal ini menyebabkan banyak anak Indonesia yang lebih menyukai budaya
barat daripada budaya negara sendiri. Tentu saja jika dibiarkan akan banyak
anak negeri yang justru tidak mengenal budaya sendiri.
Belum ada Komentar untuk "5 Fakta Mirisnya Pendidikan di Indonesia yang Perlu Dibenahi"
Posting Komentar
Berikanlah Komentar Buat Kami yang Terbaik, Jangan Lupa Bantu Kami Sher Artikel Artikel yang ada di kurikulumpendidikan.net
Terimakasih, Sukses Buat Bapak Ibu Guruku Tercinta